Di saat yang bersamaan, aparat intelijen Suriah juga sudah merasa curiga, tapi belum mengetahui harus curiga pada siapa. Kecurigaan ini muncul karena beberapa kejadian yang seharusnya informasinya sangat confidential, ternyata sudah diketahui oleh pihak luar. Sampai suatu hari, Suriah bekerjasama dengan Rusia dalam peralatan militer dan pertahanan. Salah satunya adalah alat pelacak sinyal komunikasi tingkat tinggi dan radar, yang diketahui secara akurat dan tepat.
Pada hari yang telah ditentukan, tanpa sepengtahuan Eli Cohen, aparat keamanan Suriah mematikan seluruh fasilitas penyiaran, baik radio ataupun televisi selama 24 jam. Tanpa sinyal penyiaran yang memang cukup besar, maka sinyal-sinyal komunikasi lain akan teridentifikasi. Salah satunya, sinyal yang paling kuat berasal dari rumah Eliahu Cohen. Radar bikinan Rusia ini berhasil menangkap sinyal yang kuat dari rumah Cohen, dan tentu saja ini mengundang kecurigaan. Regu khusus telah disiapkan untuk mendobrak masuk dan menangkap Cohen yang sedang mengirimkan data-data yang berhasil ia kumpulkan untuk Israel.
Berita penangkapan Cohen baru muncul dan ramai menjadi perhatian media, beberapa bulan kemudian, saat sebuah radio, Sout al Arab menyiarkan berita yang menghebohkan ini kepada dunia Arab. Cohen sendiri harus menjalani penahanan dan penyiksaan saat interograsi. Sebelum berita ini muncul, sebenarnya aparat intelijen Mesir sudah mencurigai saat Cohen terlihat di perbatasan Suriah dan Israel bersama pejabat-pejabat Suriah. Sebagai ganjaran, Cohen pada 18 Mei 1965, disaksikan lebih dari 10.000 rakyat Suriah Eliahu Cohen digantung di tengah lapangan. Andai saja penyamaran Cohen tak terungkap, ia hampir dapat dipastikan akan menjadi Presiden Suriah.
0 komentar:
Posting Komentar